Kamis, 31 Mei 2012

Contoh soal Tegangan Geostatik Vertikal (1)

Sebelumnya, kita sudah membahas materi Teknik Geostatik Vertikal. So, yuk intip salah satu contoh soal dan penyelesaiannya.

Contoh Soal:

Diketahui gambar sebagai berikut

geostatik
gambar tanah


Ditanyakan: Berapa tegangan geostatik vertikal pada kedalaman 7 m?

Penyelesaian:

Kedalaman 0-2 m         σv = 16 x 2 = 32 kN/m2
                   2-6 m         σv = 17 x 4 = 68 kN/m2
                   6-7 m         σv = 19 x 1 = 19 kN/m2
                                   

                                     σv = 119 kN/m2

Selasa, 29 Mei 2012

Tegangan Geostatik Vertikal



Tegangan dalam tanah terbagi dua:
1. Tegangan Geostatiik Vertikal
2. Tegangan Akibat Beban Luar

Kali ini kita akan bahas poin pertama terlebih dahulu yaa.,,


TEGANGAN GEOSTATIK VERTIKAL


*kondisi pada tanah kering


Tanah kering, tanah yang tidak berada pada suatu daerah di bawah muka air tanah (MAT). Tentu saja tanah ini masih mengandung sedikit air, tetapi jumlah kelembaban ini kecil pengaruhnya/ tidak mempunyai efek terhadap sifat mekanis tanah.


Tegangan geostatik vertikal pada segala kedalaman dapat diperhitungkan hanya dengan mempertimbangkan berat tanah di atas kedalaman itu.



  •  Jika berat satuan tanah konstan sepanjang kedalaman, maka rumusnya:





σv = γm x Z


dimana:
σv = Tegangan Geostatik Vertikal (kN/m2)


γm = Berat satuan tanah (kN/m3)


Z = kedalaman (m)



  • Jika Tanah berlapis-lapis dan berat satuan tanah berbeda-beda untuk setiap lapisannya, tegangan geostatik vertikal dihitung sebagai berikut:

                      σv = Σ γm x Δ Z

dimana:
ΔZ = tebal lapisan tanah (m)


*kondisi pada tanah berair

Tegangan geostatik vertikal TOTAL untuk di daerah tanah berair, kita harus menggantikan γm dengan  γsat (saturated) sehingga rumus di atas menjadi :


σv = γsat x Z

dimana , γsat = Berat satuan tanah jenuh/ saturated (kN/m3)


Tegangan geostatik vertikal EFEKTIF sama dengan tegangan geostatik vertikal total dikurangi dengan tekanan air pori, maka:


U = γu x Zu


σ'v = σv - U

dimana:
U= Tekanan air pori (kN/m2)
σ'v = Tegangan geostatik vertikal efektif (kN/m2)
γu = Berat satuan air tanah 9,807 kN/m3
Zu = tebal lapisan air tanah (m)







Senin, 28 Mei 2012

Perencanaan Transportasi (kuliah pendahuluan)

berdasarkan kuliah pada hari Sabtu, 19 Maret 2011 oleh Ir.A.R Indra Tjahjani, MT.

KONDISI TRANSPORTASI DI JAKARTA (Transportasi Makro Pemprov DKI)

1. Kebutuhan Perjalanan
    Pada tahun 2008, kebutuhan perjalanan di Jakarta 20,7 juta perjalanan per hari.

2. Kendaraan Bermotor
    Tahun 2009 telah mencapai ± 6,5 juta unit
    Kendaraan Pribadi 6,4 juta
    Pertumbuhan rata-rata 5 tahun terakhir ± 10% per tahun
    Pertumbuhan kendaraan bermotor ± 240 unit per hari
    Pertumbuhan sepeda motor 890 unit per hari

3. Biaya kemacetan
    Pada tahun 2008 pemborosan biaya operasional kendaraan sejumlah Rp. 17, trilyun/th
    Pemborosan BBM sebesar Rp. 10 trilyun per tahun

4. Jaringan Jalan

  • Panjang jalan  : 7650 km
  • Luas Jalan 40,1 Km2 dari luas wilayah DKI Jakarta
  • Pertumbuhan panjang jalan hanya ±0,01% per tahun

5. Mode Share
    Persentase jumlah kendaraan pribadi di tahun 2008 sebesar 98,6 % melayani 44% perjalanan
    Angkutan umum hanya 1,4 % dan melayani 56% perjalanan 
    (Diantaranya 3% dilayani oleh Kereta Api/ KRL Jabodetabek)

moda transportasi
salah satu jenis moda transportasi di Jakarta -bajaj


Mengenal Teknik Operasi - Operation Research

Teknik operasi atau dalam bahasa inggris disebut Operation Research adalah suatu metode yang digunakan untuk memilih suatu pilihan atau mengambil sebuah keputusan agar hasilnya optimal.

Teknik operasi digunakan hampir di seluruh bidang bukan hanya dalam dunia teknik sipil tetapi juga dalam bidang ekonomi, bisnis, pabrikasi, sosial dan masalah keseharian lainnya. Masalah-masalah terebut diubah kedalam bentuk matematis sehingga dapat dihitung kemungkinan-kemungkinannya dan dapat diputuskan yang mana yang merupakan hasil yang paling optimal. 

bidang cartesius
garis linier-biasa digunakan untuk menggambarkan pemodelam matematis dalam teknik operasi



Perkembangan Operation Research

Digunakan tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen disuatu kota di Inggris digunakan oleh pemimpin militer Inggris untuk mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan untuk menghadapi serangan udara.

Setelah perang, keberhasilan kelompok peneliti operasi-operasi dibidang militer menarik perhatian para industriawan yang mencari penyelesaian masalah-masalah yang rumit. Akhirnya, pada tahun lima puluhan, di Inggris dan di Amerika,teknik-teknik program linier dan dinamik ditemukan dan diperluas. Pada saat ini OR mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran yang bermanfaat di Perguruan Tinggi dan materi menjadi makin banyak dan penting bagi mahasiswa. Sebetulnya teknik operation research juga telah di pelajari di bangku SMA tahun ke tiga dalam materi garis linier namun masih dalam masalah-masalah yang sederhana dan dasar. Di bangku kuliah tentu saja persoalan yang harus dipecahkan lebih sulit. 


Minggu, 27 Mei 2012

Definisi Kontrak & Risiko Kontrak Konstruksi (Rangkuman)

contract
kontrak

Definisi Kontrak
Kontrak adalah suatu kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat

Elemen Pembentuk Kontrak
  • Penawaran (offer) ---> Penerimaan (Acceptance) ---> kesepakatan
  • Penerimaan (Acceptance)  yaitu bersifat pasti dan tidak mendua. Bentuk penerimaan antara lain berupa: persetujuan tertulis, perbuatan (conduct), penerimaan retrospective
  • Konsiderasi : mempunyai bentuk harga kontrak
Aturan Pelaksanaan Kontrak bersifat:
  • Tersurat
  • Tersirat


Definisi Risiko
Risiko adalah suatu keadaan dimana kemungkinan terjadinya situasi yang tidak menguntungkan, berupa kerugian, dll. Risiko juga diartikan sebagai tingkat ketidakpastian.

Risiko Konstruksi berupa:
  • ketidakpastian  : dapat dikarenakan waktu dan kondisi lapangan
  • aktifitas yang sifatnya sementara
  • lokasi yang sifatnya sementara
  • personil & pendukung pelaksanaan yang tidak tetap

Risiko dalam hal
- kontrak
- ekonomi

Pertimbangan risiko dalam hal kontrak
  1. Risiko ditanggung siapa
  2. Jenis Kontrak yang digunakan
  3. Pembagian dan pembebanan risiko pasti dan seimbang
  4. jika terjadi hal buruk, bagaimana perbaikannya?
Risiko dalam kontrak Konstruksi
  1. Pekerjaan fisik
  2. Hambatan
  3. Pengarahan & Pengawasan
  4. Kecelakaan bangunan & personil
  5. Faktor luar
  6. Pembayaran
  7. Hukum dan Arbitrase
Penanganan Risiko
  1. Pengenalan Risiko
  2. Analisa Risiko (kemungkinan terjadi, dampak, prioritas, subjektif)
  3. Tanggapan Risiko
Metode Penanganan Risiko
  • Transfer of risk
  • Menerima Risiko
  • Menghindari Risiko
  • Asuransikan Risiko
  • Membiarkan Risiko

Sabtu, 26 Mei 2012

FIDIC (Federation International Des Ingesniieurs Conseils)

FIDIC picture
www.fidic.org

FIDIC bukan merupakan peraturan buatan Indonesia, melainkan sebuah standar Internasional mengenai Kontrak Konstruksi yang sering dipakai untuk diadaptasi di Indonesia karena ketidak tersediannya standar baku kontrak selama ini.
FIDIC singkatan dari Federation International Des Ingesniieurs Conseils (International Federation of Consulting Engineers). Sebuah organisasi asosiasi para konsultan seluruh dunia yang didirikan pada tahun 1913 oleh Negara Perancis, Belgia, dan Swiss, pusatnya berkedudukan di Lausanne, Swiss. Dari organisasi yang anggotanya Eropa, FIDIC berkembang setelah Perang Dunia II ditandai dengan bergabungnya Inggris pada tahun 1949 disusul Amerika Serikat pada tahun 1958. Era 70-an Negara-negara anggota NIC (Newly Industrialized Countries) yang akhirnya membuat organisasi internasional.
Tahun 1999 FIDIC menerbitkan format standar kontrak yaitu:
1.    Condition Contract for Construction
2.    Condition of Contract Design-Build
3.    Condition of Contract for EPC/ Turnkey Project
4.    Short Form Contract
Pemakaian FIDIC sebagai standar pembuatan kontrak tidaklah mutlak. Namun, dapat dimodifikasi dan disesuaikan sesuai peraturan Negara setempat dan kebijakan pihak yang bersepakat.
Menurut FIDIC “the Construction Contract” edisi 1999, Dokumen Kontrak terdiri dari:
1.             Contract Agreement
2.             Letter of Acceptance/ Award
3.             For/Letter of Tender
4.             Condition of Contract
5.             Specification
6.             Drawings
7.             Schedules
8.             Appendix to Tender
9.             Bill of Quantity and Daywork Schedule
10.         Dan dokumen-dokumen lain yang termasuk dalam Contract Agreement.


Atteberg Limits


Mekanika Tanah

Mekanika tanah adalah disiplin ilmu yang menggunakan prinsip mekanika teknik seperti kinematika, dinamika, mekanika fluida, dan mekanika bahan untuk memprediksi tingkah laku mekanis tanah. Bersama-sama dengan mekanika batuan, merupakan dasar untuk memecahkan banyak masalah pada teknik sipil (teknik geoteknik), teknik geofisika dan teknik geologi.
Beberapa dari teori dasar mekanika teknik yaitu : gambaran dasar dan klasifikasi tanah, tegangan, ketahanan geser, konsolidasi, tekanan tanah lateral, bearing capacity(kapasitas tahanan), stabilitas lereng  dan permeabilitas. Pondasi, tanggul, dinding penahan/turap, penggalian tanah merupakan hasil desain dari teori mekanika tanah.


KARAKTERISTIK DASAR TANAH
Tanah biasanya terdiri dari tiga komponen : padat, cair, gas.
Bagian Tanah
Komposisi Tanah


Partikel padat diklasifikasikan berdasarkan ukuran menjadi :

  1. Berangkal (boulder), potongan-potongan besar yang berukuran antara 250 – 300 mm.
  2. Kerakal (cobbles), fragmen tanah dengan ukuran antara 150 – 250 mm.
  3. Kerikil (gravel), merupakan partikel tanah yang berukuran antara 5 – 150 mm.
  4. Pasir (sand), partikel tanah dengan ukuran 0,074 – 5 mm
  5. Lanau (silt), partikel tanah dengan ukuran 0,002 -  0,074 mm.
  6. Lempung (clay), partikel mineral yang berukuran kurang dari 0,002 mm.  Partikel-partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi tanah pada tanah kohesif.
  7. Koloid (colloids), merupakan partikel tanah dengan ukuran kurang dari 0,001 mm

Tingkat cair pada tanah lazimnya terdiri atas kadar air yang terkandung  dan jumlah elekrolit terlarut.
Tanah, seperti material teknis lainnya, dapat berubah bentuk ketika mendapat beban. Hal ini dapat berupa geser/ luncur, distorsi/penyimpangan dan compression (pemampatan/ pengurangan volume udara).  Pada umumnya, tanah tidak dapat melawan tekanan. Di beberapa situasi, pertikel-pertikel tersebut dapat merkat bersmaan dan  sebagian kecil tekanan dapat ditahan, tapi bukan untuk waktu yang lama.

Atterberg Limits Determination/ Batas-Batas Atterberg
Atterberg Limit  diciptakan oleh Albert Atterberg seorang kimiawan Swedia, yang kemudian diperbaharui oleh Arthur Casagrande. Limit ini adalah Perhitungan dasar dari tanah butir halus. Apabila tanah butir halus mengandung mineral lempung, maka tanah tersebut dapat di remas-remas (remolded) tanpa menimbulkan retakan. Sifat kohesif ini disebabkan karena adanya air yang terserap di sekeliling permukaannya.
Atterberg mengenbangkan metode untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah butir halus pada kadar air yang bervariasi. Berdasaarkan pada jumlah air pada tanah, tanah dapat dipisahkan dalam 4 keadaan dasar : solid, semi-solid, plastis, dan cair.
Setiap tingkat mempunyai kepadatan dan tingkah laku tanah berbeda-beda dan begitu juga properti teknisnya. Batas perbedaan antara setiap bentuk dapat ditentukan berdasarkan perubahan kebiasaan tanah tersebut. Atterberg dapat digunakan antara silt dan clay, yang dapat dibedakan lagi menjadi beberapa bagian pada setiap jenisnya.


Shrinkage Limit (SL)
The shrinkage limit (SL) /batas susut adalah  kandungan air kelolosan air tidak menyebabkan penurunan volume. Tanah akan menyusut apabila air yang dikandungnya hilang perlahan dalam tanah. Dengan hilangnya air terus menerus, tanah akan mencapai suatu keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak mengurangi volume.
Pengujian untuk menentukan shrinkage limit adalah ASTM International D427. Shrinkage limit lebih jarang digunakan daripada liquid limit dan plastic limit.


SL = wi (%) - ∆w(%)

wi = kadar air tanah mula
∆w =perubahan kadar air



Plastic limit (PL)/batas plastis
PL yaitu keadaan kadar air, dinyatakan dalam persen, dimana tanah mulai berlaku seperti plastis. Apabila tanah digulung sampai dengan diameter 3mm dan menjadi retak. Batas plastis  merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. Cara pengujiannya sangat sederhana, yaitu dengan cara menggulung massa tanah berukuran elipsoida dengan telapak tangan di atas kaca datar.


Indeks plastis/ The plasticity index (PI)
Yaitu ukuran plastis tanah. PI adalah perbedaan lantara batas cair dan batas plastis suatu tanah.

PI = LL-PL
Liquid limit (LL)/ Batas cair




LL merupakan kadar air dimana tingkah laku tanahnya merupakan perubahan dari plastis ke
Liquidity index/ indeks cair

LI=(W-PL)/(LL-PL), dimana W = kadar air alami.

Aktifitas/Activity (A)
Aktifitas pada tanah yaitu PI dibagi persentase berat fraksi berukuran. Beda jenis pada lempung mempunyai mineral yang berbeda-beda. Karena sifat plastis tanah disebabkan oleh air yang terserappada permukaan lempung, maka diharapkan bahwa tipe dan jumlah mineral lempung yang dikandung dalam suatu tanah akan mempengaruhi batas plastis dan batas cair tanah tersebut. PI suatu tanah bertambah menurut garis lurus sesuai dengan bertambahnya persentase dari fraksi berukuran lempung.

A = PI/ (% berat fraksi berukuran lempung)